Selain itu kata Purnama dalam kesepakatan awal pihak CV Mitra Wal menjanjikan akan mengirimkan tim untuk memantau perkembangan tanaman kapulaga itu. Namun menurut Purnama hal itu tidak ditepati oleh CV Mitra Wal.
“Kita hanya dibelaki penyuluhan pas di awal saja, sesudah nya tak ada lagi penyuluhan. Bahkan katanya dijanjikan 8 bulan akan panen, namun kenyataan nya hingga kini kita belum bisa panen,” katanya lagi.
Saat ini kata Purnama dirinya dan beberapa petani merasa bingung untuk membayar hutang bank untuk menebus kembali surat tanah mereka. “Terus terang saya tak bisa membayar kalau saat ini, sementara kapulaga gagal panen,” tukasnya.
Sementara itu Direktur CV Mitra Wall Riko Saputra membantah tudingan yang dikatakan para petani dihalaman kantor DPRD OKU itu. Menurut Riko semua tuduhan yang disampaikan pada aksi SSB itu tidak lah benar.
“Semua sudah sesuai prosedur, baik mengenai nilai pinjaman, pendampingan, maupun jaminan pembelian hasil kapulaga tersebut. Semua sudah di jelaskan dan sudah sesuai prosedur, dan sudah disepakati sejak awal. Kita siap, kapan saja kalaupun mau dipertemukan,” pungkasnya, seraya menunjukkan foto dan video petani yang sudah mulai panen.(Lee)
Comment