Scroll untuk baca artikel
nasional

Diskusi Publik Haul Ke-15 Gus Dur: Menghidupkan Kembali Humanisme dan Kerukunan Umat Beriman

×

Diskusi Publik Haul Ke-15 Gus Dur: Menghidupkan Kembali Humanisme dan Kerukunan Umat Beriman

Sebarkan artikel ini

Widihasto sedikit menceritakan tentang perjuangan Gus Dur dalam memperjuangkan Kerukunan Umat Beragama.

“Sosok KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dikenang sebagai guru bangsa yang gigih memperjuangkan demokrasi, humanisme dan toleransi antar umat beriman di Indonesian,” jelasnya.

Pada tahun 90-an Gus Dur bersama tokoh-tokoh bangsa lainnya seperti Adnan Buyung Nasution, Arief Rahman, Rahman Tolleng, Marsilam Simanjuntak dan lain-lain mendirikan Forum Demokrasi (Fordem).

“Sebuah gerakan civil society untuk memperkuat nilai-nilai demokrasi, kebebasan berserikat berkumpul dan mengutarakan pendapat, kesetaraan gender dan keadilan sosial di Indonesia di tengah menguatnya praktek otoritarianisme Orde Baru,” tegasnya.

Pada saat gerakan Reformasi 1998 memuncak, Gus Dur bersama Sri Sultan Hamengku Buwono X, Megawati Soekarno Putri dan Amin Rais merilis Deklarasi Ciganjur yang isinya mengupayakan terciptanya kesatuan dan persatuan nasional,

menegakkan kembali kedaulatan rakyat, melaksanakan desentralisasi pemerintahan sesuai dengan otonomi daerah, menjalankan reformasi sesuai dengan dengan kepentingan generasi bangsa.

“Selanjutnya para tokoh reformasi mendesak pemerintah untuk menggelar pemilu yang luber dan jurdil, menghapus Dwifungsi ABRI serta mengusut pelaku KKN dengan diawali pengusutan kasus KKN yang dilakukan oleh Soeharto dan kroni-kroninya,” jelasnya.

Pada tahun 1999 Gus Dur terpilih sebagai Presiden RI keempat. Pada masa pemerintahannya Gus Dur banyak mengambil keputusan penting yang memberikan banyak dampak kemajuan bagi kehidupan toleransi umat beriman.

“Salah satunya pengakuan Negara terhadap agama Kong Hucu, perayaan Imlek, pembebasan tahanan politik hingga mengedepankan pendekatan kemanusiaan kepada kelompok separatis di Aceh dan Papua,” ujarnya.

Petang hari 30 Desember 2009 Gus Dur berpulang. Bangsa Indonesia kehilangan sosok Guru Bangsa yang berjasa menciptakan keharmonisan bangsa Indonesia yang sangat plural.

“Kini 15 tahun Gus Dur berpulang, pemikiran dan visi Gus Dur masih banyak yang relevan dipergunakan sebagai inspirasi bagi perjalanan bangsa ini kedepan,” tutupnya.

skk migas
Ekonomi

Selain SKK Migas, Ramyadjie juga menyertakan dua perusahaan…