Scroll untuk baca artikel
JOGJAPendidikan

Mengayuh Asa: Perjuangan Okti Menembus Jarak Demi Pendidikan dan Masa Depan

×

Mengayuh Asa: Perjuangan Okti Menembus Jarak Demi Pendidikan dan Masa Depan

Sebarkan artikel ini

“Saya ingin mencari pengalaman dengan sekolah di Kota Yogyakarta. Alhamdulillah, lewat jalur prestasi saya bisa bersekolah di sini,” kenang Okti.

Seusai diterima menjadi pelajar di MAN 1 Yogyakarta, orang tua Okti sempat menyarankan agar dirinya masuk ke pondok pesantren di daerah Tegalrejo, Yogyakarta. Jarak tempuh ke MAN 1 Yogyakarta yang jauh menjadi pertimbangan orang tua Okti.

“Sempat satu bulan di pesantren tapi akhirnya keluar. Alasannya karena biaya. Akhirnya saya memilih untuk di tempat nenek yang ada di daerah Mlati, Sleman,” jelas Okti.

Tinggal di rumah nenek membuat jarak kayuh Okti berkurang. Dari rumah nenek ke MAN 1 Yogyakarta, Okti hanya tinggal menempuh jarak sejauh 10 kilometer dengan waktu tempuh 45 menit.

Berkat tekatnya yang kuat dalam menempuh pendidikan, pihak sekolah MAN Yogyakarta memberikan bantuan kepada Okti. Sekolah membelikan sepeda baru untuk Okti.

Advertisements

“Kemarin sekolah membelikan sepeda baru. Sepeda dari ibu, rencananya akan dibawa pulang ke rumah Bantul, kan bisa digunakan kalau di rumah,” ujar Okti.

Selepas lulus sekolah, Okti mengaku bercita-cita menjadi pengusaha. Okti juga bertekad kelak bisa membantu kedua orang tuanya serta membantu biaya sekolah adiknya.

“Pendidikan itu penting demi masa depan, saya ingin jadi pengusaha. Saya ingin membahagiakan dan membuat bangga orang tua serta kelak semoga bisa membantu adik,” pungkas Okti.