“Anggaran sebesar 27 miliar sudah digelontorkan, namun distribusinya belum merata. Afnan-Singgih berkomitmen untuk memastikan dana tersebut tersebar secara adil,” ungkapnya.
RM Gustilantika Marrel Suryokusumo menyoroti pentingnya menjaga budaya Yogyakarta yang khas di tengah arus globalisasi.
“Program Anak Muda Berbudaya bertujuan membangun generasi muda yang kreatif dan berkarakter dengan mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan pendidikan karakter dalam kurikulum,” jelasnya.
Afnan Hadikusumo turut hadir sebagai pembicara kunci. Ia menyampaikan apresiasi atas keterlibatan pemuda dalam politik.
“Wali Kota harus menjadi pendengar yang baik dan menerima masukan dari semua pihak. Sebanyak 90% program kerja yang diimplementasikan berasal dari aspirasi masyarakat,” tegasnya.
Sesi diskusi tanya jawab membahas berbagai isu, seperti klitih dan pemagangan. Muhammad Arif, juru bicara Afnan-Singgih,
menekankan pentingnya komunikasi dengan Forkopimda untuk menciptakan kota yang aman, termasuk penambahan penerangan jalan.
Dr. Puspita juga menyoroti pentingnya roadmap pendidikan yang mengatur program magang agar mahasiswa dapat mengakses peluang lokal di Yogyakarta yang kompetitif dengan Jakarta.
Kegiatan Afnan-Singgih Mencatat 2 menjadi bukti komitmen pasangan calon ini untuk menjawab tantangan yang dihadapi pelajar dan mahasiswa,
sekaligus memberikan solusi konkret untuk pendidikan dan budaya di Kota Yogyakarta. Dengan antusiasme peserta, acara ini mencerminkan harapan besar bagi masa depan Yogyakarta yang lebih baik.