Scroll untuk baca artikel
JOGJA

Diskusi SIYAGA: Sastra, Alih Wahana, dan Hak Cipta

×

Diskusi SIYAGA: Sastra, Alih Wahana, dan Hak Cipta

Sebarkan artikel ini

“Saya berasal dari generasi lama, tetapi dapat mengikuti perkembangan zaman berkat kolaborasi dengan generasi muda,” tuturnya.

Dyah juga mengungkapkan perannya dalam Perkumpulan Penulis Indonesia Lintas Genre, yang bertujuan menjangkau berbagai unsur dalam ekosistem sastra untuk mendorong perkembangan bersama.

Kepala Seksi Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Ismawati Retno, menjelaskan bahwa FSY juga menerjemahkan SIYAGA ke dalam program-program yang membahas isu-isu ekologis, kesetaraan gender, serta relasi antara keduanya melalui diskusi terbuka antara pegiat dan penikmat sastra.

“Siyaga bagi FSY juga menciptakan ruang diskusi yang dinamis dan dialektis untuk pelaku sastra lokal di Yogyakarta agar dapat bertemu dan bertukar gagasan dengan pelaku sastra dari daerah serta budaya lain. Hal ini diwujudkan melalui jejaring antarfestival sastra se-Indonesia,” ujar Ismawati.

Diskusi diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif antara pegiat dan penikmat sastra. Hasil dari diskusi ini dirangkum sebagai Kesadaran SIYAGA, yang akan dimanifestasikan dalam program-program FSY.

Program ini diharapkan mampu merangkul seluruh elemen ekosistem sastra, termasuk mereka yang memiliki peran penting tetapi sering kali luput dari perhatian.

Festival Sastra Yogyakarta terus menunjukkan komitmennya untuk menjadi ruang dialog lintas media dan generasi, menjadikan sastra sebagai bagian integral dari kehidupan budaya yang dinamis.