Scroll untuk baca artikel
JOGJA

Festival Sastra Yogyakarta 2024 “SIYAGA” Menghadapi Perubahan

×

Festival Sastra Yogyakarta 2024 “SIYAGA” Menghadapi Perubahan

Sebarkan artikel ini

Jogja, lensaperistiwa.id – Setiap tahun, FSY mengusung tema yang tidak hanya menghubungkan sastra dengan nilai budaya lokal,

tetapi juga merespons isu-isu kontemporer, menjadikan festival ini sebagai ruang temu, refleksi, dan kolaborasi bagi ekosistem sastra Yogyakarta.

Tentang Tema SIYAGA
‘SIYAGA’, dimaknai sebagai ancangan sikap pelaku dan penikmat sastra dalam menghadapi perubahan besar yang sedang terjadi.

Foto Wawan-Peristiwaterkini; Dari kiri ke kanan: Paksi Raras Alit, Ramayda Akmal, Yetti Martanti, Ni Made Purnama Sari, Hendra Himawan
Advertisements

Arena, medan, ruang, dan media sastra tengah mengalami pergeseran signifikan. Intermedialitas mengemuka beriring dengan perubahan model produksi dan distribusi karya, yang berdampak pada munculnya cara-cara baru dalam menikmati sastra.

FSY berupaya membaca kembali medan sosial sastra dalam ulang alik dinamika budaya.

Arena sastra tidak lagi sesederhana pasar bagi pengarang dan penerbit. Namun, muncul pula pelaku kreatif lain yang mendapatkan manfaat dalam pasar sastra. Misalnya, ilustrator, penerjemah, pendengung (influencer satra/bookstagram), dan komunitas-komunitas kreatif dalam lingkaran sastra.

Tajuk ‘SIYAGA’ menautkan perayaan sastra ini untuk membaca realitas kebangsaan di masa transisi, sebagai upaya seni dalam merawat demokrasi.

Sebagaimana gelombang sosial-politik selalu memantik riak dalam perjalanan sastra kita.

Sebagai peristiwa publik, SIYAGA menjadi ruang bersama untuk mempertanyakan kembali cara pandang kita atas keragaman praktik sastra, dan refleksi bersama di mana semestinya festival ini menempatkan diri.