Pihaknya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada jajaran Pemkot Yogyakarta dan Forkopimda Kota Yogyakarta yang murni tampil bermain peran dalam kethoprak narapraja.
Sugeng mengatakan Ketoprak Narapaja Festa 2024 bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-268 Kota Yogyakarta. Melalui Festa itu menunjukkan kesenian budaya Yogyakarta diangkat marwahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti menyampaikan Festa 2024 dikemas dalam bentuk berbagai aktivitas baik pameran dan bursa lewat warung kota yakni tiap- tiap booth kawasan cagar budaya (KCB) yang melibatkan kemantren masing- masing.
Termasuk sajian seni pertunjukan yang memadukan unsur gerak, musik, drama dan visual multimedia. Festa menampilkan seni pertunjukan beserta potensi wilayah kolaborasi masyarakat 14 kemantren Kota Yogyakarta yang terklasterisasi dalam KCB Tugu-Malioboro-Kraton (Gumaton), KCB Pakualaman, KCB Kotabaru dan KCB Kotagede.
Festa 2024 diikuti oleh masyarakat dan pelaku seni budaya di 14 kemantren di Kota Yogyakarta, pelaku seni daerah dan profesional. Kegiatan Festa tahun 2024 itu terbuka untuk masyarakat umum dan gratis.
“Ini salah satu fasilitasi kepada seluruh kemantren yang terklasterisasi dalam cagar budaya untuk berkreasi dan berkarya sehingga memperkaya potensi Yogya sebagai kota budaya,” tandasnya.
Lakon Hadeging Kutha Yogyakarta mengangkat kisah heroik Pangeran Mangkubumi bersama rakyatnya dalam perjuangan dan pembentukan Kota Yogyakarta.
Mangkubumi sebagai Pangeran Mataram secara tegas menolak campur tangan VOC yang menjajah kemerdekaan Mataram. Akhirnya Pangeran Mangkubumi melakukan perlawanan dengan mengobarkan perang selama 9 tahun.
Pada tahun 1755, Pangeran Mangkubumi berhasil mendirikan peradaban baru di tanah jawa yaitu peradaban Negari Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kutha Yogyakarta sebagai ibukotanya.