Scroll untuk baca artikel
JOGJA

Masyarakat Makin Mudah Akses Layanan Kesehatan Melalui RS Jogja Mobile dan Jaga Sultan

×

Masyarakat Makin Mudah Akses Layanan Kesehatan Melalui RS Jogja Mobile dan Jaga Sultan

Sebarkan artikel ini

“Ini fasilitas yang ada secara online kita sosialisasikan. Kami pasti selalu memberikan informasi kepada masyarakat, dan sekarang masyarakat kita sudah melek IT,” ucapnya.

Selain itu, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta juga turut diluncurkan aplikasi Jaga Sultan. Aplikasi ini tidak hanya memudahkan pelayanan kesehatan, namun juga membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan mendapatkan akses ke pelayanan kesehatan.

“Aplikasi Jaga Sultan ini dalam rangka mempermudah akses masyarakat terhadap layanan, utamanya layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat khususnya memang untuk yang peserta JKN,” kata Kepala Dinkes Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani.

Emma menyebut, aplikasi ini sudah terintegrasi dengan Jogja Smart Service (JSS). Mereka yang menggunakan layanan kesehatan dari aplikasi ini akan dibiayai dari APBD Kota Yogyakarta.

“Ini khususnya memang PD-PD, jadi ini peserta daerah yang dibiayai pemerintah daerah,” ungkapnya.

“Jadi mereka yang ber-KTP Kota Yogya, kemudian memang belum memiliki jaminan apapun atau punya JKN tapi menunggak, itu memang sasaran kita,” lanjut Emma.

Layanan yang diberikan di aplikasi Jaga Sultan ini untuk seluruh layanan kesehatan yang ada di puskesmas. Bahkan, melalui aplikasi ini, pasien juga bisa diberikan rujukan berjenjang jika membutuhkan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang lebih tinggi seperti rumah sakit.

“Harapannya dengan Jaga Sultan ini, masyarakat bisa mengakses layanan kesehatan, tidak perlu datang ke dinkes (fasyankes), tapi cukup dengan androidnya sudah bisa menggunakan atau memanfaatkan aplikasi tersebut,” jelas Emma.

Melalui aplikasi Jaga Sultan ini, data pasien yang ada juga akan lebih valid. Sebab, kata Emma, untuk pasien yang sudah meninggal dunia akan langsung diperbaiki melalui aplikasi tersebut.

“Jadi jangan sampai kita membayari orang-orang yang sudah meninggal, yang seharusnya sudah dikeluarkan (dari pendataan). Harapan kami juga itu benar-benar tiap individu atau keluarga itu yang lapor, sehingga kami benar-benar yakin bahwa memang (aplikasi) ini digunakan atau dimanfaatkan untuk penduduk Kota Yogya yang benar-benar membutuhkan,” ungkap Emma.