Nama Yati semakin dikenal ketika ia tampil bersama Marwoto dan Daryadi dalam acara Trio Jenaka KR.
Melihat potensi Yati yang semakin berkembang, menjadikan para sutradara film tertarik dengan gaya keaktoran Yati Pesek.
Salah satunya ialah Arifin C. Noer yang merekrut Yati Pesek sebagai pemain dalam film Serangan Fajar pada tahun 1982.
Kemudian, R. Suprantio menjadikan Yati sebagai pemain dalam serial televisi Kiprah Anak Dalang (1984).
Ketenaran Yati juga menarik perhatian dalang Ki Manteb Sudarsono yang sedang pentas di Taman Ismail Marzuki pada 1986.
Yati hadir sebagai penonton, sehingga meminta Yati naik ke atas panggung untuk bergabung dalam pentasnya.
Secara spontan, terjadi komunikasi yang sinergis antara mereka, sehingga menjadi bentuk teatrikal yang menarik.
Hal ini merupakan fenomena baru dalam pertunjukan wayang kulit dan sejak saat itu, hadirnya pelawak dalam pertunjukan wayang kulit disebut dengan istilah “bintang tamu”.
Bagong Kussudiardja selaku pimpinan Ketoprak Sapta Mandala juga tertarik dengan popularitas Yati Pesek. Oleh karena itu, pada 1991,
Bagong memprakarsai pembentukan Ketoprak Plesetan dan merekrut Yati bersama Marwoto dan Daryadi sebagai bintang tamu. Selanjutnya, mereka dikenal dengan sebutan “Trio Plesetan”.
Pada tahun 1997 hingga 1999, Yati menjadi bintang iklan obat maag Konimaag yang diproduksi oleh Konimex di salah satu stasiun televisi swasta.
Selain menjadi salah satu pemain di program komedi Ketoprak Humor yang pernah ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta,
Yati Pesek juga pernah berperan di film-film layar lebar seperti Lawang Sewu (2007), Wakil Rakyat (2009), serta Penganten Pocong (2012).
Yati Pesek juga sering ikut dan terlibat dalam berbagai pagelaran wayang, terutama di daerah Yogyakarta dan bertempat di Taman Budaya Yogyakarta.