“Sangat sedih melihat kondisi ini. Kami sudah lama berharap jembatan ini selesai, tetapi malah roboh sebelum dipakai. Bagaimana bisa pembangunan seperti ini terjadi?” keluh salah satu warga.
Warga desa sekitar, seperti Joharan dan Meranggi, juga terdampak. Anak-anak mereka sering terlambat ke sekolah karena harus mengantri panjang untuk menyeberangi sungai. Bagi mereka, perjalanan ke sekolah bukan hanya soal waktu, tetapi juga keberanian untuk menghadapi risiko yang tinggi.
Masyarakat mendesak pemerintah daerah segera memperbaiki jembatan dan memperketat pengawasan proyek infrastruktur. Mereka berharap pembangunan infrastruktur di masa depan dilakukan dengan lebih serius dan tidak asal jadi.
Bagi anak-anak Desa Kalipasir, jembatan yang kokoh bukan hanya sarana, tetapi simbol harapan untuk masa depan yang lebih baik. Pemerintah diharapkan segera bertindak dan memberikan perhatian lebih terhadap daerah-daerah yang tertinggal. (*)
Comment