Jogja, lensaperistiwa.id – Salah satu yang menarik dari janji calon bupati saat pilkada adalah soal janji pemberian insentif dan pembebasan pajak tertentu, bagi saya keduanya terlalu beresiko untuk dilakukan melihat postur APBD Kabupaten Bantul saat ini.
Dikatakan Ferry, kenapa beresiko dengan insentif tentu menambah pengeluaran APBD kita sedang membebaskan pajak ini mengurangi pemasukan APBD kita.
“Padahal di tahun 2025 APBD kita berkurang karena pengurangan anggaran transfer dari pusat, ditambah lagi program makan siang bergizi gratis mengharuskan alokasi 9% dari PAD ( Pendapatan Asli Daerah ) kita yang sebesar 52 Miliar,” ucapnya.
Kedepan yang terpenting bagi kita adalah efisiensi dan efektifitas terkait kinerja dan jumlah Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul (saat ini belanja gaji pegawai masih menjadi anggaran terbesar APBD.)
“Refocus sektor pariwisata agar tidak tertumpu pada kawasan pantai selatan dan optimalisasi kawasan industri piyungan dan sedayu setelah selesainya proyek tol di DIY,” tegasnya.
Seperti diketahui dalam masa kampanye, banyak janji yang ditebar oleh pasangan calon untuk menarik simpati masyarakat.
Janji pemberian insentif dan pembebasan pajak tertentu memang dapat menjadi kebijakan yang menarik untuk menarik investasi atau memberikan dukungan kepada sektor tertentu.