Lampung Timur, Lensaperistiwa.id – Setiap pagi, anak-anak Desa Kalipasir, Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur, berjuang menempuh perjalanan yang penuh risiko untuk sampai ke sekolah. Minimnya infrastruktur memaksa mereka menyeberangi sungai menggunakan perahu atau jembatan darurat yang tidak memadai.
Situasi ini mencuat ke perhatian publik setelah sebuah video viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat siswa sekolah berjajar menunggu giliran untuk menyeberangi sungai dengan perahu sederhana. Momen ini menggugah rasa prihatin masyarakat luas, terutama karena kondisi ini dianggap mencerminkan ketimpangan pembangunan di daerah terpencil.
Ketika musim hujan tiba, ancaman semakin besar. Air sungai sering meluap, memperlambat perjalanan, bahkan membahayakan keselamatan warga. Tidak hanya anak-anak, para petani dan warga yang melakukan aktivitas sehari-hari juga harus menghadapi tantangan serupa.
Pemerintah sebenarnya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 9,3 miliar untuk membangun jembatan yang seharusnya menjadi solusi bagi masalah ini.
Namun, proyek tersebut gagal memenuhi harapan masyarakat. Jembatan tersebut belum bisa digunakan karena tembok penahan tanahnya sudah rusak sebelum resmi dioperasikan. Kondisi ini memicu kekecewaan mendalam di kalangan warga, terutama orang tua yang khawatir akan keselamatan anak-anak mereka.
Comment