Harga getah karet saat ini masih berkisaran Rp 8000 per kilogramnya, harga ini masih terpuruk dari harapan petani yang mengharapkan harga di atas Rp 10 ribu per kg, ditambah produksi getah menurun akibat musim gugur daun yang berkepanjangan hingga 4 kali yang biasanya musim gugur hanya 2 kali.
“Dalam satu hektar saat ini tidak sampai memproduksi setengah dari normal nya, jika normalnya bisa memproduksi 200 kg dalam 15 hari, saat ini hanya mencapai 70 sampai 80 kg saja, dengan keadaan ini petani mengalami kebingungan untuk mengatasi produksi getah karet, ditambah harga pupuk nonsubsidi mencapai Rp 550 ribu dalam satu karungnya, Jadi untuk memenuhi kebutuhan tidak mencukupi lagi,” keluhnya.
Terpisah, Kepala dinas pertanian Joni Saihu SP.M.Si saat ditemui usai kegiatan Musrenbang di kecamatan Muara Jaya kepada portal berita ini mengatakan, saat ini penyaluran pupuk bersubsidi dari pemerintah belum dapat di salurkan karena masih menunggu penyaluran kartu tani.
“Belum disalurkan, karena menunggu penyaluran kartu tani kepada seluruh petani yang ada di OKU, saat ini penyaluran sudah menyampai 46 persen, dan saat ini masih berlangsung penyaluran kartu pertanian ke berbagai kelompok tani yang ada di kabupaten OKU,” jelasnya.
Penyaluran kartu tani ini sudah di data dan sudah masuk dalam Rencana Definitif kebutuhan Kelompok (RDKK) tani, setelah seluruh penyaluran selesai pupuk bersubsidi dapat di salurkan.(gun).
Comment