Sambung Arman,warga sempat desa sempat dibuat kaget,karena jalan setapak yang dibangun desa Keban Agung tiba-tiba koq sudah menjadi jalan proyek PLTU Sumbagsel-1.
Pembangunan jalan ini parahnya lagi tidak melalui persetujuan warga sekitar . Warga Desa Keban Agung sampai dengan saat ini tidak pernah menyetujui pembangunan jalan yang sudah mengambil jalan desa tersebut.
“Tidak ada musyawarah dan sosialisasi yang dilakukan oleh pihak perusahaan untuk melakukan pembongkaran jalan milik desa.
Selain itu warga sekitar juga terdampak atas pembangunan jalan. Warga akhirnya menuntut akibat dampak yang ditimbulkan terkait pembangunan jalan tersebut,” ungkapnya.
Dampak dari pembangunan jalan tersebut halaman rumah menjadi berlumpur dan berdebu, tanah pembangunan di buang dilahan warga tanpa persetujuan warga, sampai saat ini belum ada perbaikan atas rumah yang berdampak pada pembangunan jalan.
Menyikapi protes dan demontrasi warga Gunawan Perwakilan PT PLTU Sumbagsel-1 mengatakan bahwa”pembangunan proyek PLTU Sumbagsel-1 saat ini sudah membangun akses jalan 3,5 KM dan 2 jembatan.
Saat ini sudah dibangun infrastruktur jalan menuju pembangunan perusahaan, hal ini disampaikan saat demontrasi anti damai di depan masa(6/2) lalu, (gun).
Comment