“Kami berharap langkah mereka dapat direplikasi, ini gerakan yang bagus, sekian banyak warga mengembalikan bantuan kepada negara karena sudah merasa mandiri,” katanya.
Panewu Patuk Imam Santoso mengatakan gerakan graduasi mandiri ini muncul dari inisiatif warga masyarakat. Mereka menuliskan surat pengunduran diri sebagai penerima bansos dan surat diserahkan langsung kepada bupati.
“Banyak dari mereka yang kini memiliki usaha yang bagus. Kemarin dianggap tidak mampu sekarang mereka sudah mampu dan memiliki martabat,” kata Imam.
Salah satu warga yang mengikuti gerakan graduasi mandiri, Riarni, mengatakan alasan pengunduran diri dari penerima bansos PKH karena memberi kesempatan kepada warga lain yang lebih membutuhkan. Warga Padukuhan Salak, Kelurahan Semoyo, Patuk ini mengaku mendapat PKH sejak 2018.
“Merasa sudah mampu dan biar gantian saja. Sebelumnya saya mendapatkan bantuan Rp750.000 yang diterima setiap bulan. Bantuan sangat bermanfaat utamanya untuk pembiayaan anak sekolah,” tandasnya. (ONE)
Comment