Mendapat info tersebut, polisi langsung menuju lokasi. Namun, para pemuda asal Klaten itu sudah kabur. Mereka berpencar saat terjadi bentrok. Walhasil, hanya sebagian pemuda yang bisa diamankan.
Saat dibawa ke Polsek Patuk, sebagian dari pemuda itu kedapatan membawa gesper dan gir yang diikat di ujung tali.
“Ada 34 anak, kendaraan ada 22. Yang dewasa umur 27 tahun 1 orang, terus umur 20 dan 21 masing-masing 1 orang. Yang lain di bawah 18 tahun. Itu semua dari Klaten. Ada yang dari Cawas, Wedi, Karangdowo, Manisrenggo, Karangnongko. Jadi itu memang kelompok (geng) kalau begitu,” papar Purwanto.
“(tujuannya) Jalan-jalan, tapi ditemukan ada gesper, ada tali dipasangi gir juga. Warga melihat ada yang bawa sajam (senjata tajam), tapi anaknya lari belum ketemu. Disinyalir memang sudah menyiapkan untuk kisruh,” sambung dia.
Para pemuda itu kemudian mendapatkan pembinaan di Polsek Patuk. Orang tua mereka juga dipanggil ke Polsek Patuk. Sedangkan motor milik mereka ditilang.
“Motor yang tidak komplet, pajak mati, atau tidak punya SIM, kita tilang. Dibawa ke Polres, motor ditahan. Kalau punya SIM STNK cuma tilang saja. Terus membuat pernyataan antara anak sama orang tua,” kata Purwanto.(one)
Comment