Sultan mengakui perbaikan jalan provinsi yang rusak masih terkendala akibat keterbatasan anggaran. Selain itu, waktunya harus menyesuaikan dengan perencanaan anggaran di bulan tertentu saat penyusunan APBD.
“Perbaikan kan nanti tergantung waktunya anggaran, kalau belum ada waktunya anggaran kan juga susah, tapi yang penting ditambal dulu kalau hujan tidak ada korban, orang kan belum tentu tau kalau itu berlubang,” katanya.
Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP ESDM) DIY mengatakan kerusakan di jalan tersebut sepanjang sekitar 6 kilometer.
Anggaran perbaikan diperkirakan mencapai Rp40 miliar sampai Rp50 miliar. DPUP ESDM DIY akan mengusulkan dana penanganan tersebut pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DIY tahun anggaran 2024.
Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Dinas PUP ESDM DIY, Wira Sasongko Putro menyampaikan ruas Jalan Godean yang mengalami kerusakan terparah sekitar 6 kilometer dari Simpang Empat Pasar Godean sampai dengan Simpang Empat Gedongan, kemudian ke arah Jembatan Kali Progo.
“Lokasi tersebut aspalnya sudah fatigue atau sudah kaku atau tidak lentur lagi karena umur konstruksinya sudah melampaui umur rencana, sehingga ini yang menyebabkan aspal mudah mengelupas dan menyebabkan terjadinya lubang,” ucapnya, Rabu (8/2/2023).
Karena itulah, DPUP ESDM DIY menilai ruas jalan tersebut dirasa perlu segera ditangani. “Kami mengusulkan untuk dilakukan penggantian lapisan aspalnya, namun perlu dievaluasi lebih lanjut berdasarkan kajian kondisi di lapangan,” katanya.
Wira menyampaikan, penanganan rusa Jalan Godean dengan panjang sekitar 6 kilometer diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp40 miliar sampai Rp50 miliar yang akan disesuaikan dengan hasil kajian desainnya.
Meski begitu, Wira belum dapat memastikan realisasi anggarannya dan sumber pendanaannya, karena akan menyesuaikan dengan kondisi keuangan Pemda DIY.
Dia menyampaikan, rencananya kebutuhan anggaran tersebut akan diajukan dalam APBD DIY 2024 yang pembahasan rancangannya baru akan dilaksanakan pada semester II/2023.
“Kami juga sudah mengusulkan untuk dapat melaksanakan penyusunan desain penanganan di perubahan anggaran 2023 nanti,” katanya.
Wira menyampaikan untuk penanganan kerusakan Jalan Godean tersebut dengan panjang 6 kilometer diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 8-10 bulan. (one)
Comment