JOGJA

Kondur Gangsa, Tandai Berakhirnya Acara Sekaten

×

Kondur Gangsa, Tandai Berakhirnya Acara Sekaten

Sebarkan artikel ini

YOGYAKARTA, Peristiwaterkini – Sepasang gamelan Kyai Guntur Madu dan Kyai Naga Wilogo meninggalkan Pagongan dihalaman Masjid Gedhe Kauman menuju Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat tepat pukul 23.00 Minggu (15/9/2024) atau yang dikenal dengan Kondur Gangsa.

Kondur Gangsa adalah salah satu prosesi yang dilakukan dalam rangkaian Sekaten di Yogyakarta, yaitu upacara pengembalian Gamelan Sekati dari Masjid Gedhe ke Keraton.

Sebelum prosesi Kondur Gangsa dimulai, biasanya Raja Keraton Yogyakarta akan membagikan Udhik-udhik kepada masyarakat.

Udhik-udhik merupakan sedekah dari Raja Keraton Yogyakarta kepada rakyatnya.

Advertisements

Demi menyaksikan prosesi Kondur Gangsa, ratusan warga memadati pelataran Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Jogja.

Panghageng Urusan Pangulon Keraton Yogyakarta, KRT Jayaningrat, mengatakan ada beberapa rangkaian acara dalam prosesi Kondur Gangsa.

“Prosesi awal, Ngarsa Dalem miyos (Sultan ke Masjid Gedhe), lalu nyebar udhik-udhik di Pagongan,” kata Jayaningrat, Minggu (15/9/2024) malam.

“Setelah menyebar udhik-udhik, terus mendengarkan Risalah Nabi Muhammad SAW. Setelah selesai kondur (Sultan pulang), sambil menunggu acara Kondur Gangsa selesai,” imbuh dia.

Foto : Gamelan Kyai Naga Wilogo dan Kyai Guntur Madu pada acara Kondur Gangsa (Wawan/Peristiwaterkini)

Menurut Jayaningrat, salah satu momen yang ditunggu masyarakat ialah pembagian udhik-udhik oleh Sultan secara langsung. Udhik-udhik adalah simbol sedekah raja kepada rakyatnya. Udhik-udhik terdiri dari bunga, uang logam, beras, dan biji-bijian.

Tak hanya dinanti oleh warga Jogja dan sekitarnya, udhik-udhik juga diburu oleh sebagian wisatawan dari luar daerah. “Tadi pas rame-rame, terus ikut gabung. Pas dilempar sama Sultan, Alhamdulillaah dapat,” kata Deni, wisatawan asal Martapura, Sumatera Selatan.