“Di Indonesia, pesanan hanya dalam jumlah kecil, tidak seperti di Turki yang membeli dalam jumlah besar,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menghadapi tantangan minimnya dukungan dari pemerintah. “Kami harus berusaha sendiri. Mengajukan bantuan untuk UMKM cukup sulit,” tambahnya.
Keberhasilan Hasan menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dengan kreativitas dan ketekunan, ia telah membuktikan bahwa peluang usaha bisa datang dari hal-hal sederhana. Kisahnya juga menjadi bukti bahwa produk berbasis lingkungan memiliki prospek cerah di pasar global.
Sebagai tambahan, briket arang batok kelapa kini menjadi salah satu solusi ramah lingkungan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Menurut para ahli, briket jenis ini lebih efisien dan menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan arang konvensional.
Dengan terus berkembangnya kesadaran global akan pentingnya energi bersih, peluang ekspor produk seperti briket arang ini diperkirakan akan semakin meningkat di masa mendatang. (*)
Comment