Besaran donasi yang dipatok tak sama. Antara Rp2 ribu hingga Rp250 ribu perorang. Donasi ini dibayarkan tiap tahun sekali.
“Banyak lembaga. Ada pendidikan, TNI-Polri, swasta, perorangan dan sebagainya. Usulan sekolah sendiri meminta 2 ribu dari sebelumnya, seribu rupiah. Itu setahun. Bukan perbulan,” paparnya.
Sementara itu, di tempat yang sama, Ketua PMI Kabupaten Pasuruan, Agus Sutiadji menguraikan, program PMI tak berfokus pada donor darah. Melainkan juga membantu bencana alam, dapur umum, dan lainnya.
“Salah satu contohnya setiap musim kemarau kami terjun membantu desa yang kekurangan air. Nah, pembiayaan untuk kita turun itu dipengaruhi oleh besar kecilnya perolehan seperti ini,” tuturnya.
Bahkan, Ketua PMI yang terpilih secara aklamasi ini sudah punya angan-angan penggunaan dana. Ia memimpikan membuka layanan ambulans gratis. Syaratnya, memperoleh dana lebih dari target.
“Kalau bisa dapat (dana) lebih banyak, saya ingin membuka layanan ambulans gratis. Mulai jam 7 sampai 5 sore kita siapkan ambulans lengkap dengan paramedis 3 orang. Kita buatkan aplikasinya. Gratis buat masyarakat Pasuruan. Ya, semoga saja bisa tercapai dari hasil Bulan Dana ini,” tutupnya. (*)
Comment